Strategi Pemberdayaan Potensi Kesehatan Melalui Sosialisasi Herbal Medicine di Pondok Pesantren Hidayatullah Al Muhajrin
DOI:
https://doi.org/10.33086/snpm.v1i1.917Keywords:
Sosialisasi; Herbal Medicine; Pemberdayaan; PonpesAbstract
Pengobatan herbal merupakan salah satu jenis pengobatan yang memanfaatkan zat aktif pada tanaman
sehingga dapat memberikan efek terapeutik. Pada masa pandemi COVID-19 ini, diketahui bahwa terdapat
beberapa herbal yang sering dipakai pada semua tingkat gejala COVID-19, mulai dari ringan, sedang, hingga
berat. Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa kombinasi terapi herbal dan terapi medis dapat
menjadi peluang untuk mengembangkan terapi COVID-19. Beberapa bahan herbal yang banyak digunakan
di Indonesia sebagai pendamping terapi COVID-19 adalah jahe merah, meniran, cordyceps, sambiloto, daun
sembung dan beberapa hebal lainnya. Bahan-bahan ini diekstrak senyawa aktifnya lalu diolah sebagai
imunomodulator untuk penderita COVID-19. Potensi kesehatan melalui herbal medicine berpotensi
sebagai strategi pemberdayaan masyarakat sehingga perlu disosialisasikan, termasuk di lingkungan
pondok pesantren. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang herbal
sederhana yang bermanfaat sebagai suplemen pendamping terapi COVID-19 di lingkungan Pondok
Pesantren Hidayatullah Al Muhajirin. Kegiatan pengabdian masyarakat ini termasuk dalam sebuah agenda
besar yaitu “Festival Santri Husada Bersatu Hadapi COVID-19”. Metode kegiatan ini dilaksanakan dengan
sosialisasi secara daring (webinar). Sasaran kegiatan yaitu santri husada dan pengurus ponpes bidang
kesehatan di pondok pesantren Hidayatullah Al Muhajirin. Pemberdayaan kepada dua sasaran ini
diharapkan agar tidak hanya menyentuh warga internal ponpes, tetapi juga hingga ke masyarakat sekitar
ponpes. Hasil pengabdian masyarakat ini memberikan peningkatan pengetahuan tentang herbal sederhana
yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di lingkungan pondok pesantren Hidayatullah Al Muhajirin. Oleh
karena itu, pengabdian masyarakat ini dapat menjadi strategi untuk mengembangkan potensi kesehatan di
lingkungan pondok pesantren sehingga dapat memperoleh manfaat dari penggunaan herbal medicine pada
masa pandemi COVID-19.
Downloads
References
Agil, M., Tutik SW., Herra S., dan Rakhmawati (2018). Optimalisasi Pemanfaatan Herbal
Untuk Kesehatan Masyarakat Desa Wajik Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa
Timur. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 24(4), 883-889.
C. C. Falzon and A. Balabanova, “Phytotherapy: An Introduction to Herbal Medicine,”
Primary Care - Clinics in Office Practice, vol. 44, no. 2. W.B. Saunders, pp. 217–227,
-Jun-2017.
L. Ang, E. Song, H. W. Lee, and M. S. Lee, “Herbal Medicine for the Treatment of
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19): A Systematic Review and Meta-Analysis of
Randomized Controlled Trials,” J. Clin. Med., vol. 9, no. 5, p. 1583, 2020.
L. Ang, H. W. Lee, J. Y. Choi, J. Zhang, and M. Soo Lee, “Herbal medicine and pattern
identification for treating COVID-19: a rapid review of guidelines,” Integr. Med. Res.,
vol. 9, no. 2, p. 100407, 2020.
LIPI, “Riset Herbal Indonesia untuk Anti Virus Covid-19 | Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia,” 2020. [Online]. Available: http://lipi.go.id/berita/single/Riset-HerbalIndonesia-untuk-Anti-Virus-Covid-19/22027. [Accessed: 09-11-2021].
N. R. Muhammad Anwar Fathoni, “Peran Pesantren dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat
di Indonesia,” Proceeding Conf. Islam. Manag. Accounting, Econ., vol. 2, pp. 133–140,
Susilo, EA. (2015). Pengaruh Konsumsi Air Kelapa Muda Terhadap Waktu Reaksi Setelah
Melakukan Interval Training. Jurnal Kesehatan Olahraga, 3(3): 94-98
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Dwimantoro Iman Prlistyo, Dwikoryanto, Devi Maya Arista
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.